Desa Tambaharjo - Prospek Budidaya Jahe Mudah Murah dan Menguntungkan - Potensi desa masih banyak yang belum tergali. Masih banyak lahan yang menganggur, artinya belum dimanfaatkan secara maksimal yang hanya ditumbuhi oleh semak belukar saja.
Melihat kondisi yang demikian, sungguh sangat disayangkan, padahal dapat dimanfaatkan dengan ditanami tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi, misalnya jahe.
Jahe merupakan tanaman rempah-rempah yang banyak gunanya. Jahe merupakan tanaman rimpang yang mudah dibudidayakan. Jahe merupakan tanaman apotik hidup yang mudah pemasarannya.
Dengan beberapa alasan di atas. budidaya jahe memiliki prospek yang menguntungkan, selain mudah cara budidayanya, juga murah perawatannya.
Langkah awal adalah pembibitan
Pembibitan bisa kita lakukan sendiri dengan membeli jahe dari pasar atau dari pembudidaya lainnya. Kita pilih jahe yang penampilannya bagus, gemuk, segar, cerah, dan tidak cacat rimpangnya. Jahe kemudian disemai, setelah 3 hingga 5 minggu, benih jahe siap ditanam.
Namun jika ingin lebih cepat, maka kita bisa membeli bibit atau benih jahe yang sudah jadi. Informasi dari teman di Purwokerto, satu benih jahe siap tanam harganya Rp. 700,- hingga Rp. 1.000,-. Ini lebih mudah, murah, dan cepat dari pada menyemai sendiri.
Selanjutnya menyiapkan media tanam
Media tanam kita buat dengan campuran tanah pekarangan, pupuk kandang (kompos), bila perlu tambahkan pasir laut dengan perbandingan 1:1:1.
Sebaiknya pupuk kandang yang akan digunakan dibuat kompos terlebih dahulu. Pupuk kandang yang kita gunakan bisa berupa kotoran sapi maupun kotoran kambing. Kotoran kambing sedikit lebih banyak kandungan unsur haranya daripada kotoran sapi, namun akan sangat lengkap jika keduanya dicampurkan.
Wadah budidaya
Wadah yang kita gunakan untuk menanam jahe adalah polybag atau karung bekas. Masing-masing memiliki kelemahan dan kelebihan.
Jika menggunakan polybag daya tampung media tanam terbatas, sehingga hasil panen juga terbatas sekitar 5-10 kg perpolybag, namun awet dan tahan lama.
Jika menggunakan karung, daya tampung media tanam lebih banyak, sehingga hasil rimpang jahe juga akan lebih banyak sekitar 10-15 kg per karung. Namun kelemahannya tidak tahan lama terkena hujan dan panas.
Untuk harga bervariasi, umumnya karung dan polybag dijual dengan harga Rp. 1.000,- per satu lembar.
Masukkan media tanam ke dalam wadah budidaya (karung/polybag) setinggi 10 cm, kemudian tanam benih antara 1-3 benih per karung.
Perawatan
Seperti budidaya tanaman lainnya, perawatan dilakukan untuk membuang tanaman pengganggu (gulma) agar tidak bersaing mengambil unsur hara bagi tanaman jahe.
Penyiraman dilakukan seperlunya, jika media tanam terlihat kering maka harus segera kita siram.
Panen
Pemanenan rimpang jahe dengan kualitas terbaik, didapat ketika masuk usia 9-10 bulan. Dengan cara sobek bagian tepi hingga tanah keluar, lalu pegang batang tanaman dan goyang-goyangkan pelan hingga tanah yang menempel di rimpang luruh. Pisahkan rimpang utama yang baik/super dengan rimpang pocelan, untuk menghindari penurunan kualitas jangan memotong memakai pisau atau benda logam, cukup pakai tangan dengan lembut.
Setiap polybag atau karung dapat menghasilkan rimpang jahe 5 hingga 15 kg.
Setiap polybag atau karung dapat menghasilkan rimpang jahe 5 hingga 15 kg.
Harga jahe di pasaran bervariasi tergantung siapa pembelinya, jika pembelinya konsumen maka harganya bisa mencapai Rp. 15.000,- hingga Rp. 20.000,- per kg namun permintaan terbatas.
Jika pembelinya pengepul, harganya sekitar Rp. 8.000,- hingga Rp. 12.500,- per kg, namun berani beli dalam jumlah tak terbatas.
Demikian sekilas tentang Prospek Budidaya Jahe Mudah Murah dan Menguntungkan, semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment